26 July 2008

Kebahagiaan Kecil

Hambatan terbesar untuk meraih kebahagiaan adalah menginginkan kebahagiaan yang terlalu besar.

Kata-kata seperti itu saya dapat dari seorang teman, seorang tokoh pergerakan di negara ini beberapa tahun lalu.

Entah darimana ia dapat kata-kata itu, dari hati yang pesimistis dan rendah diri atau dari lingkar kebimbangan semata ? tapi saya tidak pernah menolak kebenaran, jika kebenaran itu datang di hadapan kita. Mungkin ia dapat dari pemikiran dalam, setelah bergulat bertahun-tahun dalam harapan dan realita kehidupan yang positif.

Terkadang, kita memang menginginkan suatu kebahagiaan terlampau besar, melebihi kemampuan jari-jari tangan kita menggenggam kebahagiaan itu. Memupuk mimpi-mimpi besar dan membingkainya menjadi khayalan semata. Padahal setiap manusia memiliki batas-batas tertentu di mana kita bisa melangkah dan meraih sesuatu.

Saya percaya bahwa kebahagiaan, akan lebih mudah kita raih jika kita tidak terlalu mengharap kebahagiaan yang terlalu besar. Mulailah bersyukur dengan kebahagiaan-kebahagiaan kecil, mulailah dengan memimpikan kebahagiaan-kebahagian yang sederhana saja. Karena sesungguhnya hati kita akan merangkai sendiri kebahagiaan-kebahagian kecil yang kita miliki menjadi sebuah kebahagiaan besar.

Percayalah, kebahagiaan itu akan selalu mencari jalannya.

21 July 2008

Say With Music...!

Penggalan kata, 'say with music' ini saya adopsi mentah-mentah dari pepatah lama eropa, 'say with flowers' yang sudah menjadi pepatah universal untuk menyatakan perasaan hati seseorang kepada orang lain. Pepatah ini seolah sudah menjadi ikon wajib, dalam kehidupan komunikasi manusia di dunia.

Akan tetapi, tahukah kita bahwa selain bunga, ada bahasa universal lain untuk menyatakan perasaan kita ? yup ... kita sependapat, jawabannya adalah musik. Ia selalu lahir dan hadir di semua bangsa pada setiap keadaan. Hampir seluruh bangsa di dunia telah melahirkan musik dengan jenis yang berbeda-beda, ia hadir untuk melambangkan kata-kata hati, lahir dan hidup menjelma dalam kebudayaan seluruh manusia.

Perbedaan kebudayaan juga menimbulkan tatanan musik yang berbeda satu sama lain, jenis soul dan jazz bisa lahir dari daratan afrika, gamelan diatonik yang lahir dari budaya jawa, rock and roll dari eropa ... atau bagaimana musik berbasic tetabuhan dan rebab lahir dari daerah padang pasir. Semua berbeda dan khas, tetapi ia tetap adalah musik, suatu alunan nada dan bunyi penuh makna. Alunan musik adalah bahasa universal bagi seluruh umat manusia.

Musik akan senantiasa hadir di mana kehidupan itu muncul. Ia selalu hadir dari dalam hati manusia. Alunan musik adalah sound of heart, sesuatu yang lahir dari dalam hati kita. Ketika hati kita penuh kegembiraan, musik bisa mewakili tawa kita. Saat kita bersedih, musik bisa menjelma dari tangis kita.

Jika kita percaya bahwa musik adalah bahasa universal, mengapa kita tidak mulai saling berbicara dalam bahasa yang sama, yaitu bahasa musik ?

Coba kita mulai berkata pada sahabat kita, say with music...!