Suatu permasalah baru diprediksi secara nyata akan muncul seiring munculnya kemajuan zaman dan modernisasi dalam dunia teknologi informasi, yaitu masalah akibat lahirnya sebuah benda ajaib semacam kotak bergambar alias televisi. Masalah yang dikhawatirkan ini akan muncul pada generasi yang akan datang , yaitu melemahnya daya kreatifitas otak manusia dalam membangun imaginasi terhadap sesuatu keadaan yang ada di sekitarnya.
Mengapa kekhawatiran itu muncul, padahal begitu besar perjuangan para ilmuwan untuk melahirkan penemuan seperti televisi ini ?
Mengapa kekhawatiran itu muncul, padahal begitu besar perjuangan para ilmuwan untuk melahirkan penemuan seperti televisi ini ?
Secara tidak kita sadari, cerita dalam televisi telah membuat daya imaginasi kita sebagai manusia makin melemah dan tidak terasah. Kemampuan kita untuk berkhayal dan mengembangkan opini akan berkurang sedikit demi sedikit sehingga sampai pada tingkat tertentu kita tidak mampu berimaginasi secara penuh. Dan itu disebabkan oleh mewabahnya cerita bergambar melalui televisi.
Televisi walaupun terlihat nyata diyakini bukanlah barang yang sehat untuk memaparkan suatu ide cerita dari pengarang kepada penggemarnya. Cerita melalui televisi membuat kita malas berpikir dan tidak terasah secara imaginatif. Cerita televisi dapat diibaratkan seperti roda tambahan pada sepeda roda tiga untuk anak-anak, yang membuat si anak tidak terjatuh tetapi ia tidak juga pandai menjaga keseimbangan untuk selamanya.
Keunggulan cerita melalui buku adalah, ia selalu mampu memancing daya imaginasi kita berkembang, karena selalu mengundang pikiran kita untuk berusaha membuat setting cerita yang semirip mungkin dengan yang dibangun oleh pengarang. Hal seperti ini tentu tidak akan kita temui di dalam cerita-cerita televisi, karena dalam cerita televisi setting sudah digambarkan dalam suatu real setting yang sama dengan kondisi begitu nyata.
Jadi matikan televisi anda sekarang, dan mulailah membaca atau kita akan kehilangan daya imaginasi kita selamanya.