24 November 2007

Anak-anak adalah cahaya masa depan


Dunia pendidikan anak (child educations) adalah salah satu point yang cukup krusial dalam kehidupan kita. Seluruh komponen masyarakat seolah-olah dikerahkan dan selalu berada dalam upaya menerus terus mencari formula-formula terbaik untuk pengembangan dunia pendidikan anak. Ini karena kita meyakini bahwa anak-anak adalah penerus generasi kita di masa yang akan datang, generasi yang akan mewariskan kehidupan kita di masa depan. Bahkan tidak berlebihan jika seorang bijak sempat mengatakan bahwa anak-anak adalah cahaya masa depan.

Masalah pendidikan terhadap anak-anak selalu menjadi bahan perdebatan panjang di semua lingkungan, baik pemerintah, lingkungan masyarakat, bahkan juga di lingkungan usaha. Perdebatan panjang itu melahirkan : pergantian kurikulum yang terus menerus, kesadaran kurangnya anggaran yang kerapkali tak mencukupi biaya dasar peserta didik, sampai kesadaran internal orangtua. Kesadaran internal orangtua ? ini patut kita garis bawahi.

Pada dasarnya kewajiban mendidik anak adalah kewajiban mutlak orangtua terhadap anaknya, namun seiring bergeraknya waktu, lambat-laun kewajiban itu mulai di delegasikan kepada orang lain yang dianggap pantas, maka lahirlah kemudian profesi guru dan institusi sekolah. Sekarang ini, hampir semua hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan anak diserahkan kepada guru atau institusi sekolah. Orangtua mulai kehilangan peran karena kesibukan sehari-hari dalam memenuhi biaya hidup.

Sebenarnya ada beberapa bagian dalam pendidikan anak yang bisa dikerjakan oleh orang tua dalam mengembangkan kemampuan dasar anak, sebelum anak tersebut kita serahkan penanganan pendidikannya kepada lembaga pendidikan.

Orangtua diharapkan dapat menjalankan beberapa cara awal dengan berdasar kepada kebutuhan pengembangan dasar diri anak yaitu :

Pengembangan kognitif awal, pengembangan ini adalah salah satu dasar pengembangan logika berpikir. Seorang anak sebaiknya diajarkan cara-cara berhitung sederhana pada usia dini, pelajaran menggambar, menyelesaikan permainan puzzle dan sebagainya. Dengan cara ini maka logika berpikir seorang anak akan berkembang dan terus bergerak mencapai tataran sesuai usianya.

Pengembangan dasar emosional, seorang anak dianjurkan untuk diberi latihan kesabaran dengan cara-cara yang tepat, misalnya memperkenalkan anak untuk menerima makan dalam urutan, memberi selang waktu untuk memberi keinginannya atau bahkan kita bisa membawa anak keluar untuk ikut antri pada lokasi-lokasi publik, seperti bank, pasar, loket tiket dan lainnya. Di harapkan anak akan memiliki tingkat kesabaran yang cukup untuk mengerti tentang kesabaran.

Pengembangan sosial, pada point ini dianjurkan anak selalu berada dalam kelompok sosial yang seusia sehingga perkembangan sosial anak akan berkembang ssuai usianya.

Pengembangan fisik, pengembangan ini adalah suatu pengembangan pada motorik anak. Tidak lain adalah melalui berolahraga secara tepat dan benar sesuai usianya.

Pengembangan bahasa, pengembangan ini sebagia besar dilakukan melalui metode komunikasi yang intens dan baik dengan anak, termasuk dalam hal ini adalah melalui buku, acara televisi, radio atau dengan membacakan cerita sebelum tidur atau mengajak anak datang ke pameran buku atau perpustakaan.

Bagian-bagian di atas adalah dasar pendidikan bagi anak yang dapat dilaksanakan orangtua sehari-hari, sehingga anak diharapkan akan mampu melalui proses pendidikan pada jenjang selanjutnya dengan lebih baik.

No comments: